[Home]
Amole
Bob WH. Adibrata :
· “This is 911 …..”
· Ke Dokter? Bikin Janiji
Dulu…..
· Ganti Rugi Ala
MacDonald
· “That’s Not My Problem”
· Rasa Ayam Panggang Bumbu
Bali
· Born in Bendong, Sate Ayam Dan Nasi Ghoreng
·
Membaca, Telepon, Laptop Dan Cuci
Mata
·
Produk Indonesia
Anak saya yang terkecil ini memang bukan main dan suka
main-main. Suatu hari tiba-tiba dia lari setelah meletakkan gagang telepon. Tak
lama kemudian telepon kami berdering. Setelah saya angkat, ternyata sipenelpon
adalah dispatcher dari 911, saluran emergency (gawat darurat).
"This
is 911…..", menanyakan bahwa baru saja mereka mendapat
telepon dari nomer telepon kami. Beliau menanyakan apakah ada keadaan darurat
yang memerlukan pertolongan dengan segera. Saat itu juga saya memandang istri
saya dengan mimik heran. Darurat?...……. [Selengkapnya]
-------
Kalau sakit di sini,
di Amerika, buat saya cukup bikin (tambah) pusing juga. Kalau semasa di tanah
air mah gampang, tinggal pergi ke dokter, tunggu giliran, diperiksa plus
dapet resep. Pulang sambil mampir ke apotek...... (mudah-mudahan obatnya ces-pleng).
Di sini, di Amerika, sudah
badan greges-greges enggak enak pol….., minum obat yang umum dijual pun
masih enggak mempan juga. Mau periksa ke dokter, harus bikin janji dulu
via telepon. Itu juga belum jaminan kita akan dapat waktu pada hari itu juga
dengan dokter langganan kita (kayak bakso aja…). Kalaupun dapat,
bisa sehari atau dua hari sesudahnya, yang kadang sakitnya kita sudah agak
reda..…….
[Selengkapnya]
-------
Saat itu saya mengajak dua
jagoan saya yang nakal-nakal untuk sekedar mengisi perut dan menghabiskan waktu
ke McDonald. Setelah mendapatkan apa-apa yang kami pesan..kami kembali duduk
dan menikmati hamburger dan kawan-kawannya. Namun tak berapa lama
kemudian, anak saya yang terkecil mengeluh. "I wanna pup,
Bapak..." (anak saya yang satu ini memang “coca cola”, dimana
saja…..kapan saja.…..). .……. [Selengkapnya]
-------
Kami tinggal, kalau boleh
dibilang, di perkampungan internasional mini, dimana penghuninya adalah pelajar
dan keluarganya yang kebanyakan berasal dari manca negara. Tetangga terdekat
kami adalah keluarga yang berasal dari Rusia, dimana anaknya, Lousha, adalah
kawan bermain anak saya, Bias, yang sama-sama berusia 4 tahun. Suatu hari kami
amati mereka sedang bermain di halaman. .……. [Selengkapnya]
-------
Untuk mengisi waktu, bekas
pacar saya rajin mencoba resep-resep yang diterimanya dari tanah air, dengan
sedikit modifikasi tentunya. Salah satu yang dicobanya adalah ayam bumbu Bali,
tapi kali ini akan dicoba untuk dipanggang. Sayangnya cuaca saat itu tidak
memungkinkan untuk memanggang menggunakan grill dan arang briket. Akhirnya oven
pun digunakan. Yang tidak kami duga adalah asap yang keluar dari oven, meskipun
baunya harum menggugah selera, tetapi asap yang ada sangatlah mengganggu,
untung exhaust fan cukup menolong. .……. [Selengkapnya]
-------
Selepas lawatan saya ke Mexico,
setelah melalui perbatasan US-Mexico di El Paso, Texas, dan memasuki wilayah
New Mexico di Interstate-25, saya dan keluarga harus melalui pemeriksaan yang
dilakukan oleh Polisi Perbatasan AS (US Border Police). Untuk warga AS sendiri
sebenarnya ini tidak masalah sama sekali, karena Pak Polisi hanya menanyakan : "Are
you US citizen?", cukup dijawab dengan : "Yep.."
lantas boleh lewat dengan begitu saja. .……. [Selengkapnya]
-------
Ternyata, semenjak
saya tinggal di tanah seberang, saya mempunyai kesempatan lebih banyak untuk
bepergian menggunakan pesawat terbang dibandingkan pada waktu di tanah air. Ini
disebabkan advisor saya berbaik hati untuk mengirim saya untuk mengikuti
berbagai short course, seminar, field trip ataupun convention.
Di sela-sela waktu menunggu connecting
flight, saya gunakan kesempatan ini untuk memenuhi salah satu hobby saya, yaitu
cuci mata. Sepanjang pengamatan saya, kegiatan yang paling banyak dilakukan
oleh orang Amerika untuk mengisi waktunya adalah membaca. Membaca apa saja,
mulai dari koran, majalah, meng-edit laporan/pekerjaan, memeriksa hasil
ujian, sampai membaca flight schedule. .……. [Selengkapnya]
-------
Sesungguhnya banyak
sekali produk Indonesia yang bermutu tinggi ditemukan di mancanegara, meskipun
masih membawa brand (merek) asing. Namun itu membuktikan bahwa produk
bangsa kita sudah mampu memenuhi standar produksi yang tinggi. Sebab bila
tidak, tidak akan mampu menembus pasar dunia.
Bagi kawan-kawan yang sering
bepergian ke luar negeri, pasti sering mengalami hal ini : Ingin membeli
barang-barang dengan merek terkenal, tapi ternyata setelah dilihatnya "Made
in Indonesia", urung untuk membelinya. Buat apa jauh-jauh ke luar
negeri kalau hanya membeli barang buatan Indonesia. .……. [Selengkapnya]
[Home]
Bob WH. Adibrata
E-mail : badibrat@mines.edu