Catatan Kiriman Sahabat :
Born in
Bendong, Sate Ayam dan Nasi Ghoreng
Selepas lawatan saya
ke Mexico, setelah melalui perbatasan US-Mexico di El Paso, Texas, dan memasuki
wilayah New Mexico di Interstate-25, saya dan keluarga harus melalui pemeriksaan
yang dilakukan oleh Polisi Perbatasan AS (US Border Police). Untuk warga AS
sendiri sebenarnya ini tidak masalah sama sekali, karena Pak Polisi hanya
menanyakan : "Are you US citizen?", cukup dijawab dengan : "Yep.."
lantas boleh lewat dengan begitu saja.
Begitu sampai giliran
saya, setelah mobil diberhentikan, sebenarnya saya ingin juga coba-coba
memberikan jawaban "Yep" juga, tapi kok rasanya gentar juga.
Soal sepele tapi jelas-jelas melanggar hukum, maka jawaban yang saya berikan
adalah : "Nope, we're not….".
Lantas beliau
menanyakan dokumen-dokumen (paspor, ID). Paspor saya berikan dan di bolak-balik
sama beliau, begitu terbaca Republik Indonesia, Pak Polisi tersebut terlihat
sedikit nyureng (mengerutkan kening), lantas katanya : "You know
what, I was born in Bendong….."
Ternyata Pak Polisi
ini adalah Belanda kelahiran Bendong (Bandung, menurut logat beliau).
Masa kanak-kanaknya dilewatkan di Pelmbang (Palembang) mengikuti ayahnya
sebagai karyawan Shell, besar di Den Haag, dan saat ini sudah menjadi warga AS
dan bekerja di New Mexico. Weleh…..weleh….., walhasil kita akhirnya
ngobrol selama lebih kurang 10 menit. Kebetulan bekas pacar saya juga bisa
sedikit bicara londo.
Beliau juga menyatakan
kerinduannya akan sate ayam dan nasi ghoreng. Memang masakan Indonesia
tak ada duanya. Meskipun sudah lebih dari 30 tahun tidak pernah berjumpa,
ternyata kedua makanan tersebut masih melekat di hatinya dan tetap dirindukan.
Sampai-sampai beliau
menanyakan : "Do you have nasi ghoreng and sate ayam with you…..?"
Golden, Colorado – 15 April 2000
Bob WH. Adibrata
[Kembali]