Catatan Kiriman Sahabat :

 

Moral Dan Agama-nya Retno

(Bagaimana Amerika menjaga moral masyarakatnya, sementara lembaga agama kurang dianggap disana ? – Retno)

 

Lembaga agama memang salah satu institusi yang mengajarkan moral, tetapi agama sendiri bukanlah moral. Moral itu sendiri punya nilai yang universal (percaya nggak, orang nggak beragamapun bisa bermoral), sebab moral berakar pada usaha survival manusia untuk mempertahankan kehidupan sosialnya.

 

Contohnya membunuh manusia lain tidak dibenarkan secara moral, kalau diperbolehkan orang bisa saling membunuh - dan habislah species manusia. Demikian pula mencuri, kalau dibenarkan orang akan saling mencuri – dan bubrah-lah masyarakatnya.

 

Nah, mengapa orang Amerika (kalau boleh di-generalisir) di satu sisi perduli (menjaga - istilah mbak Retno) moral, namun di sisi lain mengesampingkan lembaga agama?

 

Mungkin bisa kita kembalikan ke uraian diatas. Kalau mereka tidak mengikuti aturan moral, masyarakatnya akan punah, nggak survive, saling pukul, saling tembak. Di sisi lain, belum ada bukti kalau mereka tidak mengikuti aturan lembaga agama mereka jadi sengsara. Buktinya mereka okey-okey saja tuh.

 

Mungkin juga karena orang sono umumnya lebih pragmatis ya. AIDS yang dulu dianggap "kutukan" Tuhan dan menyerang masyarakat Barat karena hidup seperti di jaman Jahilliyah - jaman Sodom & Gomorah, kenyataannya sekarang malah menghebat di Asia yang konon lebih agamis. Salah satu argumentasinya adalah orang Barat lebih pragmatis melihat masalah AIDS. Mereka nggak ribut-ribut dari sisi agama (kalau memang sudah kutukan Tuhan ya mau diapakan lagi..). Lalu mereka langsung kampanye safe-sex besar-besaran.

 

Saya masih ingat di awal 90-an di koran, majalah, TV, di McDonald, di bus, pokoknya di mana saja di Amerika ada poster untuk waspada terhadap AIDS, serta himbauan untuk melaksanakan safe-sex. Kondom disebarin di mana-mana. Beli majalahpun, disampul belakang diselipin sebuah kondom (istriku sampai jijik-jijik geli....). Akbatnya ? orang jadi aware banget masalah AIDS, ngati-ati kalau mau nge-sex, and so on............

 

So, angka prevalensi AIDS di sono (konon) menurun, sementara di Asia malahan menghebat. Sebab orang Asia pada deny, nggak mau lihat kenyataan. Ada LSM mau bagi-bagi kondom gratis saja dilarang, dianggap melecehkan lembaga agama, karena solusi AIDS itu katanya ajaran agama.

 

Lho yang melakukan sex bebas, ngejeglur di Panti Pijat, potong bebek angsa ke gang Dolly dsb. kan bukan orang yang “taat" beragama to? Mana mau mereka dengar khotbah. Jangan salahkan siapa-siapa kalau akhirnya angka prevalensi penderita AIDS meningkat di Asia.

 

 

Pebruari 2000

Heru Pramono

 

 

[Kembali]