Sebuah Catatan :
Bisa Anda bayangkan seandainya situasi seperti di
bawah ini benar-benar terjadi : Pemda Yogyakarta berencana membuka situs
(website) di internet guna mempromosikan pariwisata kota budaya Yogyakarta,
lengkap dengan semboyan kotanya "Berhati Nyaman" (yang banyak
tertulis di atas kain kuning di kios-kios kaki lima). Maka dirancanglah
berbagai ubo rampe (segala perlengkapan) yang artistik yang perlu dan
bisa disajikan di dalamnya. Dan, dipilihlah nama kota Yogyakarta sebagai nama
situs dan alamatnya. Katakanlah situsnya menjadi : www.yogyakarta.com.
Namun betapa terkejutnya para pamong praja
Ngayogyakarta, ketika diketahui bahwa nama Yogyakarta ternyata sudah lebih
dahulu dipakai menjadi nama dan alamat sebuah situs oleh orang lain (kita biasa
menyebutnya sebagai oknum, karena lebih berkonotasi sebagai pihak yang paling
gampang untuk dikambing-hitamkan). Celakanya situs itu adalah situs porno, yang
notabene paling sering dikunjungi tamu, dan yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan kata Yogyakarta. Maka, jenggot para pamong praja pun
seperti dibakar.
Itulah yang baru-baru ini sungguh terjadi di sebuah
kota kecil di pesisir timur negara bagian Florida. Para pejabat kota itu pun mencak-mencak,
karena ketika akan membuka situs guna mempromosikan kota itu ternyata telah ada
orang lain (di sana tidak dikenal kata "oknum") yang lebih dahulu
menggunakan nama kota itu sebagai situs porno yang sama sekali tidak ada
hubungannya dengan promosi kota itu. Bahkan situs ini disebutkan sebagai hard-core
pornography yang dilengkapi dengan rambu peringatan yang berbunyi : "Warning
: Adult content".
"Saya tidak suka", "sangat
memalukan", dsb. adalah komentar berang para pejabat kota. Pak Sekwilda
pun mencoba menghubungi Webmaster, lalu kata Webmaster-nya bahwa
barangkali nama kota itu terpilih oleh si pe-morno secara acak saja,
tanpa maksud apa-apa.
Adakah yang perlu disalahkan?
Itulah salah satu dampak globalisasi informasi yang
memang belum ada yang "sanggup" mengaturnya (atau barangkali memang
tidak perlu diatur?). Jadi, sah-sah saja bila berurusan dengan internet, siapa
mau menginformasikan apa, kapan, dimana dan bagaimana. Tinggal hati nurani kita
masing-masing saja yang akan menjadi filter dan pembedanya.
Akhirnya, saya berharap tidak ada yang akan menanyakan nama dan alamat situs kota yang saya maksud di atas, silakan mencarinya dari sumber lain.
New Orleans, 28 Juli 1999.
Yusuf Iskandar
[Kembali]